DreamCatcher, A Book with A Lot of Dreams

5/10/2012 11:34:00 AM

Beberapa hari  yang lalu, ada seorang sahabat yang bertanya tentang buku – buku apa saja yang bagus untuk dibaca. Aku hanya menyarankan beberapa buku fiksi dengan penulis yang-menurutku-menghasilkan-karya-yang-hampir-selalu-tidak-mengecewakan. Dee Lestari dan Tere Liye. Karena aku sedang tidak memiliki banyak update buku waktu itu.

Aku juga sempat menyarankan untuk membeli DreamCatcher karya @AlandaKariza, buku yang sempat heboh di timeline twitterku. @imanusman, presiden IFL yang seolah – olah bersuara melalui toa benar – benar membuatku ingin memiliki buku itu.

Untuk memastikan buku – buku yang bagus, aku bertanya dengan teman baruku @FahryB yang menurutku memiliki koneksi atau jaringan yang jauh lebih baik daripada aku. Dia memaparkan beberapa buku, termasuk DreamCatcher. Jadilah aku, seorang yang menyarankan kepada teman sembari menggigit jari karena ingin pula membeli buku itu. 

Entah angin apa atau mungkin a pinch of lucky yang sedang ingin hinggap ditubuhku, aku mendapatkan DreamCatcher secara cuma - cuma. Alhamdulillah. 

*  *  *  *  *  *

Sebelumnya, aku tidak tahu siapa itu @AlandaKariza. Aku kira hanya seorang anak muda yang sekadar tertarik dengan dunia tulis – menulis. Ternyata, lebih dari itu. Alanda Kariza yang masih berumur 21 tahun sudah mengikuti banyak forum internasional seperti Internasional-Global Changemakers (2008), One Young World (2011), High Level Panels on Youth: “Global, Youth, Leading Change” (2011), dan acara – acara internasional lainnya. Selain itu, ketika dia masih SMP, dia telah menggagas komunitas sosial The Cure For Tomorrow dan telah menyelenggarakan Indonesian Youth Conference. 

Aku sungguh menyesal akan sempitnya pengetahuanku dulu. Pada saat aku SMP yang aku tahu hanya bersenang – senang. Baru pada pertengahan masa SMA aku mulai mengenal IFL secara tidak sengaja lalu YOT dan lain – lain. Aku tertarik dengan itu semua. Walaupun aku belum secara langsung terjun pada komunitas – komunitas tersebut, aku sadar bahwa aku ingin banyak berkontribusi untuk Indonesia seperti mereka. Beside writing, book and earth, i realize that i’m passionate about youth !

Alanda Kariza memaparkan buku nonfiksi tersebut dengan menyenangkan. Terkadang saat aku membaca seolah – olah Alanda Kariza sedang berbicara kepadaku. Dia benar – benar membagi semua yang dia tahu. Dia berbagi tentang banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mencapai mimpi. Dia mampu membuat kita bersemangat lagi melalui bukunya !
 
Inviting Your Dream, Takedowns, Designing The Blueprint dan Making Them Come True adalah beberapa chapter yang ada di dalam DreamCatcher. Tulisannya tidak membosankan, terdapat banyak ilustrasi serta beberapa lembar untuk kita merancang mimpi. Lembaran yang dimaksud adalah beberapa lembar kosong yang terdapat pada setiap chapter serta bisa kita isi sesuai dengan apa yang kita inginkan.

Alanda Kariza juga menyelipkan beberapa profil anak muda yang sukses mewujudkan impiannya. Dia juga memberikan banyak quotes – quotes yang membangun dan inspiratif, baik dari tokoh – tokoh dunia dan nasional, dirinya sendiri serta beberapa follower di twitternya. 

Salah satu quote yang aku suka dari dia adalah, “Having no plan B makes us droven not to fail”. Terkadang memang rencana B tidak selalu dibutuhkan. Temanku, Azzadiva Ravi Sawungrana juga pernah berkata, “Aku tidak mencari sekolah cadangan, aku takut jika daya juangku akan menurun jika aku sudah memiliki sekolah cadangan.”

Well, the conclusion, this is a highly-recommended book !

Mimpi itu kebutuhan. Layaknya udara, tanpa disadari, aku, kamu dan kita semua membutuhkan mimpi. Mimpilah yang menuntun kita atas apa yang kita kerjakan saat ini karena hari ini adalah jawaban atas mimpi kita tempo hari (Anais Nin).

You Might Also Like

6 comments

  1. pertama Suksma banget! dibantu nyontek dikit isi bukunya, jadi nambah keharusan buat beli :), koneksi gw nggak banyak cuma emang dasarnya anak yang banyak nanya dan suka cari tau (di google :P)

    youth seperti mereka itu yang harusnya jadi idola anak indonesia :D, sebenarnya ada juga sih yang lebih tua dari mereka tapi masih kategori young juga (berjiwa muda) beliau menggagas iycs namanya kang goris mustaqim, dll yang banyak banget menginspirasi saya buat merubah simpati jadi empati :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihi. sama - sama kak ((:

      baru denger ituh kak. Tapi terimakasih infonyaaa ... (:

      Hapus
  2. nice share... jadi penasaran pengen baca.
    paling suka sama postingan tentang buku. bisa bener2 nambah wawasan^^

    BalasHapus
  3. Alanda Kariza memang salah satu teladan anak muda Indonesia :)
    di tengah beberapa fenomena degradasi moral dan semangan para anak muda di Indonesia, untungnya masih ada sosok-sosok muda seperti Alanda Kariza, dkk.

    Teruslah bergerak untuk masa depan negeri ini!
    Saya rasa buku itu memang pas untuk para remaja yang sedang membentuk jati diri.

    Dari anak muda, oleh anak muda, untuk DUNIA.

    BalasHapus
    Balasan
    1. aku setuju. tapi alangkah baiknya juga kita memulai untuk memberi kontribusi ke Indonesia juga, seperti mereka yang sudah memulai. aku yakin, satu demi satu pemuda yang tergerak untuk berkontribusi, indonesia akan lebih baik dari sekarang, jauh leboh baik.
      bagaimana menurutmu ?

      Hapus

Subscribe