Sebuah Catatan : Masalah

4/05/2012 07:19:00 PM


Sebuah catatan,
Setengah jam sebelum pertengahan malam

Aku masih bernapas, namun terkekang. Aku masih bejalan, namun terikat.

Setiap orang memiliki masalah, begitu pula aku. Aku dengan masalahku dan kamu dengan masalahmu.

Masalah tidak selalu menjadi sebuah konduite yang harus patuh kepada pemilik perusahaan yang ia tempati. Masalah juga tidak selalu menjadi sebuah hal yang pelik, sepelik masalah yang dihadapi bangsa ini dahulu, beberapa waktu lalu, hari ini ataupun kemudian hari.

Masalah untukku adalah sebuah lecut. Bukti bahwa Tuhan masih menganggap aku ada dan pantas untuk mendapat suatu ‘nikmat’ yang lebih dari biasanya. Aku sadar dan yakin bahwa Tuhan sangat menyayangiku, hingga Dia masih ‘sempat menyentilku’ agar aku tidak terlalu tinggi.

Masalah untukku adalah sebuah pengkristalan segala ungkapan. Aku dapat mengkristalkan suatu bentuk abstrak ke dalam apapun. Tulisan. Kemarahan. Tangisan. Terkadang hal itu menjadi hal yang menyenangkan. Hanya aku yang mengerti, orang lain tidak.

Masalah untukku adalah sebuah rasa syukur walaupun terkadang masih sedikit klandestin, tidak blak – blakan. Setidaknya, aku besyukur atas semua yang telah aku usahakan. Aku tidak akan menyesal dan merasa sia – sia. Karena aku tahu, masalah yang aku hadapi adalah sentakan Tuhan yang paling indah dan paling baik untukku.

Di sini,
Aku yang sedang dirundung masalah

You Might Also Like

1 comments

  1. kladestin sama lesitin beda nagak ???
    Label: Sastra Ribet :D

    BalasHapus

Subscribe