Aku, Kami Harus Berjuang !

2/18/2012 04:01:00 PM

Hari itu hari rabu. Rabu yang cukup cerah, tidak menunjukkan gejala - gejala hujan seperti hari - hari sebelumnya. Aku memutuskan untuk tidak segera pulang, aku hanya sedang tidak ingin segera pulang. Aku hanya sedang tidak ingin  menghabiskan sisa hari rabu siangku untuk mendengkur di atas ranjang empuk atau menelan materi - materi pelajaran yang memang sudah menunggu untuk aku jamah. 

Aku memutuskan untuk mengekor teman sebangkuku, panggil saja dia Dara. Dia ingin menemui temannya yang juga temanku sepulang sekolah di depan laboratorium fisika. Teman yang kami temui adalah salah satu personil organisasi kami sewaktu kami menduduki bangku tingkat dua sekolah menengah atas. Sebut saja, Dewa. Walaupun sekarang masih organisasi kami, hanya saja kami sudah naik satu tingkat sehingga bukan kewajiban kami lagi untuk terjun langsung ke dalam. Kami harus fokus.

Kami saling bercerita dan kami saling berbagi. Aku bercerita tentang masalahku, Dara bercerita tentang masalahnya dan Dewa berbagi tentang masalah dan pembelajaran yang dia dapat. Aku bercerita tentang sedikit apa yang beberapa waktu ini mengganggu otakku, Dara bercerita tentang banyak hal yang membuat wajahnya terlihat memiliki beban yang cukup mengganggu hidupnya (baca : stres atau tegangan), sedangkan Dewa bercerita tentang apa yang dia rasakan sekarang, apa yang dia lakukan sekarang dan apa yang dia inginkan sekarang.

Bukan hakku untuk menulis secara gamblang apa yang Dara dan Dewa diskusikan hari rabu itu. Bukan hakku pula untuk menulis secara gamblang tentang apa yang aku, Dara dan Dewa diskusikan. Aku hanya ingin menulis tentang sedikit pembelajaran yang aku dapat dari apa yang mereka berdua bicarakan. 

 
Setidaknya pertemuan kami mengingatkanku untuk terus berjuang, karena perjalananku untuk menggapai mimpi masih sangat sangat sangat panjang (nb : pengulangan ini bukan karena rusaknya keyboard).

Setidaknya pertemuan kami mengingatkanku akan degradasi semangat belajarku beberapa waktu ini. Antusiasme belajarku memang terlalu sering mengalami suatu anomali yang unpredictable.

Setidaknya pertemuan kami mengingatkanku untuk terus berjuang, bekerja keras dan mendekatkan diri kepada-Nya.

Setidaknya pertemuan kami mengingatkanku untuk saling berbagi dan memberi semangat. Aku dengan semangatku. Mereka dengan semangat mereka. Dan kami dengan semangat kami.


Hei KAMPUS BIRU !

You Might Also Like

1 comments

Subscribe