Teknologi, Hutan dan Indonesia

7/20/2012 10:41:00 PM

Senandung nada dari Bruno Mars yang berjudul  Somewhere in Brooklyn terus - menerus menggelitik telingaku. Lama – lama begitu mengusik, dan akhirnya mataku memutuskan untuk membuka kelopaknya. Masih dalam keadaan setengah atau bahkan seperempat sadar (?) aku meraba – raba kasur. Mencari sebuah telepon genggam, sebuah teknologi digital paling laris - manis yang hampir digunakan oleh seluruh kalangan masyarakat di negeri ini.

Berbicara mengenai teknologi digital, aku sadar bahwa aku termasuk salah satu anggota kelompok homo sapiens yang memasukkan telepon genggam dan komputer jinjing ke dalam prioritas “I can’t live without.”. Buktinya, hal pertama yang aku pikirkan ketika aku bangun pagi adalah handphone ! Sekadar untuk mengecek ada pesan atau tidak, ada berita apa di facebook atau siapa yang mengirim kicauan kepadaku di twitter hari ini.  Aku yakin bahwa sebagian besar dari kalian juga hampir sama denganku, tidak bisa terlepas dari teknologi sekalipun setelah bangun tidur.  

Ketergantungan spesies homo sapiens akan teknologi untungnya diimbangi dengan berkembangnya teknologi – teknologi baru yang begitu maju. Sebut saja ipad, tablet, laptop bermacam varian, sistem komputer yang semakin pintar dan internet yang semakin meluas. Itu baru beberapa. Plus baru dilihat dari segi teknologi komunikasi. Bagaimana dari segi lain ? Betapa kita sudah dimanjakan oleh sebuah kata benda yang bernama teknologi ? 

Namun, menyaksikan secara nyata peningkatan teknologi yang berbanding terbalik dengan peningkatan luas wilayah hutan seakan – akan menyadarku bahwa kita harus berubah. Sekarang hampir setiap hari ketika matahari sudah mulai merangkak naik, panas pun mulai terasa menyengat dan merasuk ke dalam lapisan epidermis kulit. Rasa panas yang sungguh berbeda jika dibandingkan dengan rasa panas beberapa tahun yang lalu. Cuaca pun sekarang tak menentu, musim hujan dalam musim kemarau atau musim kemarau dalam musim hujan. Belum lagi rob yang menerjang di segala penjuru nusantara. 

Kata orang, rasa panas yang begitu sangat, cuaca yang tak menentu dan banjir merupakan contoh kecil dari efek pemanasan global. Kata orang pula, salah satu sebab utama terjadinya pemanasan global adalah hutan – hutan yang gundul, layaknya paru – paru manusia yang penuh lubang - lubang. Termasuk Indonesia. -Untuk mengetahui akibat dan penyebab lain dari efek pemanasan global kalian dapat mencarinya  di sini-

perkiraan bumi satu abad yang lalu
perkiraan hutan di bumi sekarang. Hanya 3 hutan hujan saja yang tersisa :  di amazon, di afrika dan di indonesia.



Indonesia yang seharusnya menyumbang sebagian besar kawasan hijau di planet ini nyatanya harus bangga dengan prestasi yang ditorehkan ke dalam Giunness Book of Records sebagai negara dengan laju kecepatan kerusakan hutan (deforestrasi) tertinggi. Deforestrasi salah satu kawasan hutan terbesar di dunia ini mencapai dua juta hektar pertahunnya, yang setara dengan empat kali luasan pulau Bali atau mencapai 7,2 hektar hutan permenitnya, yang juga setara dengan  5 kali luasan lapangan sepak bola. Miris ? Memang. Oleh karena itu, alangkah baiknya apabila kita membenahi diri untuk kemaslahatan hutan kita, Indonesia kita dan bumi kita. 


enggak rela kan kalau tinggal putih saja yang tersisa

Kita bisa melakukan hal - hal kecil terlebih dahulu, seperti menanam pohon, mengurangi penggunaan kertas/tissu atau mendaur ulang barang – barang tersebut. Setelah itu, kita juga perlu mengajak orang lain (baik yang sebelumnya sadar atau tidak sadar)  untuk ikut andil dalam penjagaan dan penumbuhan kembali hutan kita. Bukankah langkah kecil oleh satu individu jika dilakukan oleh banyak individu bisa berubah menjadi langkah yang besar ? 

Dan teknologi digital bisa digunakan sebagai salah satu sarananya. Berbagai macam social network, blog atau BBM-an bisa menjadi salah satu ajang untuk kita cerewet dalam mengajak individu – individu lain bergabung dalam misi ini, penjagaan dan pengembangan hutan  untuk diri kita, Indonesia kita dan bumi kita. 

Game untuk Hutan 

Selain mengajak secara tersurat, secara tersirat pun kita dapat memanfaatkan teknologi digital untuk misi penyelamatan hutan. Misalkan pembuatan aplikasi untuk teknologi – teknologi itu. Game adalah salah satu contohnya. Siapa sih yang tidak suka bermain game ? Mungkin hanya berapa persen saja yang berkata iya. Jadi, menurutku game akan menjadi salah satu cara efektif untuk penyebaran informasi dan motivasi penyelamatan hutan. 

Berikut beberapa ide yang terlintas di benakku mengenai jenis game yang semisi untuk penyelamatan bumi : 

1. Tama Grow Tree 
Ingat permainan tamagochi ? Yap, permainan era 90-an dengan konsep merawat binatang. Kita diharuskan untuk memberi makan, mengajak main bahkan memandikan. 
Nah, bedanya permainan Tamagochi dengan Tama Grow Tree adalah yang dirawat bukan binatang, melainkan pohon. Jadi, konsep dalam permainan itu adalah bagaimana menumbuhkan pohon dari sebuah biji. Mulai dari cara memupuk, menyiram bahkan membersihkan dari gulma dan halma. Selain itu, jika pada era 90-an kita memakai semacem gadget kecil untuk memainkannya, Tama Grow Tree bisa dipakai di semua gadget, seperti handphone atau laptop. 

sketsa kasar dari TAMA GROW TREE
2. For Jungle For Better World 

Permainan ini berbasis permainan adventure. Konsep permainan ini adalah petualangan seorang atau beberapa bocah (bisa dipilih) dalam misi penyelematan hutan Indonesia. Mereka sadar bahwa Indonesia sedang berada dalam krisis pengembalian hutan. Jika hutan Indonesia habis, maka ketika mereka dewasa, mereka tidak akan mudah mendapatkan oksigen lagi.  Artinya, mereka akan  mati sebelum menginjak dewasa. 

Untuk mewujudkan misinya, banyak hambatan yang harus dilewati seperti melawan pembunuh orang utan, menjaga bibit pohon yang baru ditanam agar tidak dirusak binatang atau memenjarakan para penebang hutan illegal.  Juga masalah – masalah lain seperti, adanya binatang buas, kekurangan bahan pangan, diculik oleh beberapa komplotan orang jahat, dan lain – lain. 

Permainan ini bisa saja disusun menjadi permainan yang sangat kompleks dan lebih menantang lagi untuk dimainkan. 

sketsa kasar dari FOR JUNGLE FOR BETTER WORLD

Untuk mengingatkan bahwa kita juga harus berbuat secara nyata untuk hutan kita, ketika akan membuka permainan ini, ada dua tulisan yang muncul. Tulisan pertama berisi penjelasan secara singkat mengapa kita harus menyelamatkan dan menjaga hutan kita dan tulisan kedua berisi, “apa yang sudah kamu lakukan untuk hutan kita dan untuk bumi kita ?”. Kemudian akan muncul beberapa opsi seperti : menanam satu pohon, menghemat kertas, menghemat tissu dan mengajak teman lain.


Bagaimana agar game ini menarik untuk dimainkan semua orang ? 

Promosi adalah jawabannya. Banyak cara untuk membuat sesuatu menjadi "wow". Arief Muhammad @poconggg dan rainbow cake saja bisa terkenal dan booming karena twitter, jadi bisa juga dong permainan – permainan itu terkenal dan booming lewat twitter atau social network lainnya ?

Harapan dari penulis adalah para profesional yang mendalami bidang IT dapat tergerak untuk membuat dan menyebarkan permainan semacam ini. Tujuan dari permainan ini bukan berapa banyak dan bukan berapa lama orang memainkan, melainkan berapa banyak hal positif yang dilakukan karena dorongan dari permainan ini.

Last but not least, bijaksana-lah dalam memanfaatkan teknologi – teknologi yang ada dan ingat bahwa every BIG step start with an inchi, dimulai dari kita untuk diri kita, teman – teman kita, negara kita dan bumi kita. Karena apa yang kita kerjakan hari ini, itulah masa depan dimana kita berada. 
Keep our earth ! 




Artikel ini memenangkan predikat sebagai artikel favorit III
dalam lomba blog "Pemanfaatan Teknologi Digital untuk Indonesia

Presented by Ngawur, Powered by Pusat Teknologi,





You Might Also Like

11 comments

  1. ehmmm..akhirnya selesai juga ya sist artikelny stlah sekian lama ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihi, yaah karena perlu perenungan juga brad :D

      Hapus
  2. agak berat artikelnya,tak mengapa yang penting komen:D

    BalasHapus
    Balasan
    1. yang penting sih kontribusi buat negeri, hehe
      but, thank you !

      Hapus
  3. Wah gila! Permainan merawat pohon. Kreatif ya
    Kita jadi bisa nyiram pohon, bisa nyangkok, sama bisa jagain pohonnya biar gak dikencingin orang :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha, yaap bisa jadi buat pertimbangan tuh :DD

      Hapus
  4. parah betul.. :)

    salam hangat dan sukses selalu mba,, :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyaaa, makanya.
      bikin gregetan sama mereka yang tega ngerusak.

      terimakasih :))

      Hapus
  5. Wah, game-nya boleh dicoba nih nanti.. Keep it up always!

    Ada juga sih usaha greenpeace soal KFC. Coba deh cek website Indonesianya. Kali aja pengen tau. Gak pengen tau? Laper? Makan.

    Sekalian juga ya salam kenal, salam dari blog http://www.schoolismblog.com/

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya aku udah tahu. isunya mereka (KFC) pada pakai kayu ramin (bener nggak ? aku lupa) terus para green activist pada ngecam pihak KFC.
      katanya sih mau diganti yang ramah lingkungan. semoga saja :)

      yap ! salam kenal juga ! :))

      Hapus
  6. kalo udah demi kepentingan perusahaan,,apa saja rela dilakukan,,,
    parahh -_-

    BalasHapus

Subscribe