Perfeksionis atau Ambisius?

Entah apa yang mengganjal. Aku pribadi masih sedikit rancu mengenai perbedaan antara apa itu perfeksionis dan apa itu ambisius. 

Menilik pada panduan bahasa ibu kita (re: Kamus Besar Bahasa Indonesia),

Ingin segalanya sempurna dan berkeinginan keras mencapai sesuatu, benar kan sedikit membingungkan? Orang yang ambisius cenderung menginginkan yang terbaik terhadap apa yang dia asakan. Dan menginginkan yang terbaik memiliki bias dengan sempurna, karena sempurna itu yang terbaik bukan? Itu menurutku, bagaimana menurut kamu? Apa ada perbedaan signifikan antara perfeksionis dan ambisius?

Tetapi yang jelas, ketika dua sifat itu tidak dikelola dengan baik, hasilnya adalah pada suatu titik kamu akan merasa sangat lelah. Titik itu terjadi ketika what have you do best, and the result is not well enough. Baik di sini adalah standar dirimu sendiri, karena baik menurutmu belum tentu baik menurut orang lain dan apa yang menurutmu kurang, belum tentu kurang juga menurut orang lain.

Ketika kamu yang memiliki sifat atau mungkin bibit sifat perfeksionis atau ambisius, you have to manage it well. Ketika kamu kelola baik, kamu akan melakukan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya. Ingatlah bahwa melakukan yang sebaik-baiknya itu tidak akan ada ruginya. Apabila hasil yang dicapai sesuai dengan yang diharapkan, kepuasan yang dirasakan tidak akan ada bandingannya ---oke sedikit berlebihan, tapi memang seperti itu seringnya.

Selain itu, menurut salah satu kawan, "Pemuda memang seharusnya seperti itu (re: perfeksionis dan ambisius). Itu aset. Jarang yang punya. Go ahead aja."

Dan ketika hasil yang diharapkan tidak sesuai dengan yang diharapkan? Tambahnya,