“Sebenernya aku pilih jadi tukang fotocopy dek, paling enak. Aku pernah jadi kondektur bis pariwisata, bener – bener susah. Aku berangkat dari Klaten jam setengah sepuluh pagi, sampai sana pagi buta. Aku nemenin sopirnya, jadi enggak tidur sama sekali. Enggak minum kopi juga. Paginya juga masih nyuci bisnya itu. Balik Klaten juga sama kayak gitu dek, pulang – pulang langsung tepar aku, hehe.”
Lebih kurang, sedikit penggalan cerita dari mas-tukang-fotocopy di dekat sekolah yang aku temui tadi sore selepas menempuh 1,5 jam pembelajaran di Neutron, bimbingan belajarku sekarang.
Terkadang ketika kita sedang bersemangat atau dikejar suatu kewajiban, tiba - tiba muncul suatu kondisi yang tidak diharapkan. Semisal, rasa nggak mood, rasa nyesek di hati (bukan nyesek gara - gara galau atau hal labil lainnya) dan sebagainya. Saat seperti itu, menurutku cuma satu penawarnya yaitu penyemangat.
Kamis malam, 20 Oktober 2011 kondisi yang nggak enak itu (baca : tidak diharapkan) datang !
Apa boleh buat, rasanya kayak terombang - ambing nggak jelas. Moreover, I would have mid test exam the day after -__- Alhamdulillah, aku punya beberapa penyemangat malam itu. Ini salah satunya :
Apa boleh buat, rasanya kayak terombang - ambing nggak jelas. Moreover, I would have mid test exam the day after -__- Alhamdulillah, aku punya beberapa penyemangat malam itu. Ini salah satunya :
Malam, terimakasih ..
Malam, terimakasih atas kegelapan ini..
Kegelapan ini sungguh membuatku terpana .
Kegelapan ini membuat bintang itu terlihat ..
Kegelapan ini membuat bulan itu semakin besar ..
Benar, hanya kegelapan dan secercah cahaya ..
Malam, terimakasih atas ketenangan ini ..
Ketenangan ini sungguh menentramkan ..
Beberapa bulan yang lalu aku kedatangan kakak laki - laki baru. Bukan kakak kandung, bukan juga kakak angkat. Tapi dia kakakku, entah darimana. Kami tidak memiliki hubungan darah apapun, karena memang kami tidak ada darah, kami berasal dari turunan keluarga yang berbeda.
Kata orang - orang, dia itu sahabat. Yaa, mungkin. Dia sahabatku, tapi aku tidak memanggilnya sahabat karena aku memanggilnya brother/brader. Dia sangat baik. Dia selalu ada buat aku sebelumnya. Dia memberiku banyak nasihat dan kegembiraan. Saat aku ada masalah dia akan mendengarkannya dengan baik. Kemudian dia memberi sesuatu nasihat yang membuatku lebih baik juga.
Tapi aku sudah yakin sebelumnya, ini hanya akan sementara. Tidak ada sesuatu yang abadi kecuali Dia bukan ? Aku percaya itu !
Setelah itu, beberapa hari yang lalu dia berkata kepadaku bahwa dia ingin sendiri menyelesaikan masalah yang mengusik hidupnya akhir - akhir ini. Dia tidak ingin aku terlibat atau terkena imbas dari masalahnya itu. Aku bilang iya ! Aku pikir sahabat baik akan berkata seperti itu. Aku bilang iya karena aku ingin menjadi sahabat yang baik.
Apa benar itu yang dilakukan oleh sahabat baik ?
Aku tidak tahu masalah apa yang dia hadapi sekarang. Aku juga tidak tahu kenapa dia tidak menceritakan masalah itu kepadaku seperti sebelum - sebelumnya.
Aku cuma berdoa untuk kakakku itu, semoga cepat terbebas dari masalah yang melilinya *emang ular* hahaha. aamiin
Aku cuma berdoa untuk kakakku itu, semoga cepat terbebas dari masalah yang melilinya *emang ular* hahaha. aamiin